Sampai dengan 2 tahun lalu, Pantai Kita di Sumba Barat Daya terdiri
dari Pantai Oro, Pantai Manangaaba, Pantai Karuni dan Pantai Letekonda
yang total panjangnya sekitar 8 Km. Menurut ceritera orang Sumba
“Pantai” adalah Pamali, sebuah daerah yang berbahaya dan tidak disukai
mereka.
Bagaimanapun indahnya sebuah pantai karena alam, memerlukan orang
orang yang visioner, berpengalaman dan mempunyai dana untuk merobahnya
menjadi sebuah tempat yang menarik dan menyenangkan. Pantai Kita ini
akan tetap sebagai pantai tempat galian C selamanya yang tidak indah
bila tidak mendapat sentuhan pemikiran dan penanganan professional
pengalaman.
Aloysius dan kawan kawan memiliki yang diperlukan oleh daerah itu,
dan setelah berjumpa dengan pejabat dan masyarakat setempat Bupati,
Wakil Bupati, Camat, Kepala Desa, Kepala Dusun dan seluruh masyarakat
Loura Sumba Barat Daya yang sangat mendukung pembangunan daerah pantai
itu menjadi daerah tujuan Pariwisata, maka payung pun bersambut.
Nama Aloysius tidak asing disana, karena Camat bernama Aloysius, dan
Kepala Desa Karuni pun bernama Aloysius, rupanya Santo Aloysius sangat
senang berada di sekitar Loura, “Pantai Kita” sebuah nama yang disetujui
oleh seluruh masyarakat setempat sebagai nama tambahan terhadap Oro –
Managaaba – Karuni dan Letekonda. “Pantai Kita” sangat gampang,
sederhana dan mudah diingat, disamping memberikan kesan ramah tamah
friendly kepada siapapun yang mengucapkannya. Bisa dipakai sebagai Tag
line dalam promosi.
Setelah 2 tahun ini, saat ini Pantai Kita sudah menjadi omongan dan
pembicaraan bukan saja di Sumba Barat Daya, namun sudah diintip oleh
banyak usahawan dari berbagai kota di Indonesia. Pemerintah daerah
sangat jeli melihat perkembangan ini dan memberikan dukungan penuh.
Jalan menuju pantai mulai di Hot Mixed, diperlebar, Listrik sudah mulai
dibangun dan air segera akan di lewatkan kesana.
Peletakan Batu Pertama “Pantai Kita” dilakukan oleh: Bapak Gubernur
NTT Frans Lebu Raya, Bapak Bupati Kornelius Kodi Mete, Bapak Uskup
Edmund Woga, berarti secara alam nyata dan alam tidak nyata, Pantai Kita
sudah direstui untuk dikembangkan. Dan intupun dilakukan pada tanggal
yang tidak akan terulang lagi: 10-10-10.
Usul dari kawan kawan di akomodir oleh pemerintah daerah dibawah
komando Bupati Kornelius Kodi Mete maka infra struktur dibuat sedemikian
rupa supaya tidak mengulangi kesalahan kesalahan di daerah lain seperti
“Pantai Kuta” misalnya. Semua lot yang ada di Pantai ini panjangnya 200
meter dari bibir pantai dan dibelakang 200M ini dibuatkan jalan
parallel dengan garis pantai, sehingga setiap property nantinya masuk
dari belakang dan pantai bebas dari kepulan asap dan bunyi kendaraan
bermotor.
Mengapa “Pantai Kita” akan menjadi sangat menarik ?
Pertama mudah dijangkau, hanya terbang sekitar 1 jam dari Ngurah Rai
Airport, Bali. Kedua Airport Tambolaka di Sumba sudah mulai dikembangkan
menjadi airport yang memadai dan bisa diperpanjang dan diperlebar
menjadi sebuah International Airport. Ketiga Pelabuhan laut Waikelo
sudah siap untuk menerima kapal kapal barang yang besar dan kapal kapal
pesiar. Airport dan Pelabuhan laut ini hanya 20 – 30 menit saja dari
Pantai Kita.
Karang laut masih hidup dan banyak ikan ikan hias disana, indah untuk
snorkeling, seluruh masyarakat dan pemerintah harus menjaga pantai ini
supaya tidak di BOM dan dirusak oleh mereka yang tidak bertanggung
jawab, juga penggalian serta pencurian pasir supaya dihentikan. Semua
kita harus melihat kedepan bersama, apabila Pantai Kita menjadi sebuah
resorts unggulan maka berapa ribu tenaga kerja yang bisa diserap dengan
upah yang memadai. Masyarakat Sumba yang memiliki tanah tanah pantai itu
bisa ikut serta membangun dan mendorong kemajuan bersama. Jangan hanya
ingin menjadi pekerja namun inginlah ikut menjadi pengusaha, walaupun
pasti ada resiko.
Sumba Barat Daya dan Sumba umumnya masih berpenduduk sangat sedikit,
pemerintah harus memikirkan sekolah dan pelatihan pelatihan supaya SDM
Sumba bisa mengimbangi kemajuan yang akan diraih SBD, kalau tidak akan
banyak pendatang dari luar ikut serta menyemarakkan daerah ini.
Memang kehadiran pendatang sangat diharapkan, karena kalau tidak,
tidak ada yang akan membangun dan invest didaerah ini dan tanpa mereka
tidak akan terjadi apa apapun di Pantai Kita. Dari sebab itu pembauran
pendatang dan penduduk local harus saling hormat menghormati, dan harus
berpikir dan membangun untuk kepentingan bersama.
Infra Struktur di Sumba Barat Daya:
Pemerintah Sumba Barat Daya sudah sangat mengerti bahwa hanya dengan
Infra Struktur yang bagus saja yang akan mampu mengangkat derajat
kehidupan di SBD secara significant. Dari sebab itu, Airport Tambolaka
dan Pelabuhan Laut Waikelo adalah Kunci utama, diperbaiki dan
dimodernisir dan dikelola oleh SDM professional.
Jalan-jalan dibuat lebar dengan gorong gorong yang mampu menampung
limpahan air hujan, banyak jalan protocol yang baru sudah dibuat dengan
lebar 30 meter, dan yang sempit sudah mulai diperlebar. Sangat gampang
untuk membangun jalan disini karena dasar tanah sudah keras dibawah ada
batu karang, dan karena penduduk masih sedikit dan jarang, sangat
memungkinkan untuk membuat jalan jalan baru.
Air sebetulnya ada banyak dibawah tanah namun batu batu sangat keras
untuk dibor menjadi sumur dan cukup dalam serta mahal pembuatannya namun
dengan technology, maka air perlu dikelola dan supaya mencukupi
kebutuhan.
Ada banyak sumber sumber air yang banyak sekali seperti Waikelo
Sawah, di desa Karuni, Loura dan banyak lainnya lagi, yang hanya
diperlukan adalah sistim distribusinya sehingga bisa mencapai semua
daerah yang dikembangkan termasuk Pantai Kita ini.
Listrik juga sudah mulai ditambah sedikit demi sedikit, dan ini
memang hanya perlu investasi saja. Sejalan dengan pembangunan yang
sangat pesat di SBD ini, kelistrikan tidak boleh kalah perkembangannya,
karena tanpa listrik SBD tidak akan bisa cepat pembangunannya. Apapun
yang kita akan lakukan untuk mengembangkan daerah dan kehidupan
memerlukan listrik, baik daerah perkotaan, daerah industry, daerah
pemukiman dan daerah kepariwisataan.
Pengaturan semua itu harus dimulai sejak dini sehingga semua
masyarakat nantinya akan ikut menikmati hasil industry dan hasil
pariwisata, karena Kepariwisataan memberikan trickle down effects yang
luar biasa.
0 comments:
Post a Comment