Banyak faktor yang menyebabkan para artis papan atas nekat bunuh
diri. Catatan
BBC, kasus artis bunuh diri di Korea Selatan didominasi para artis yang berusia 20-30 tahun.Dari
daftar yang dirilis World Health Organization (WHO), Korea Selatan
menempati urutan nomor dua untuk negara paling banyak kasus bunuh diri,
sementara India peringkat pertama dan China peringkat ketiga. Jepang
yang dikenal dengan tradisi
harakiri saja berada di posisi ketujuh.
Sepanjang 2010-2011, selebriti Korea Selatan yang bunuh diri lebih dari lima orang, di antaranya aktor Choi Jin Shil; bintang
Winter Sonata
Park Yong Ha; aktris Park Hye Sang sampai mantan personel SG Wannabe,
Chae Dong Ha. Alasan mereka beragam. Rata-rata karena depresi pekerjaan
sebagai selebriti yang enggak sesuai dengan harapan sampai honor yang
tak dibayar.
Tesis berjudul
Studies on Depression and Suicidal Urges Among Actors
karya aktris Park Jin Hee dari Universitas Yonsei, Korea menjelaskan
dari 260 aktor yang diwawancarai, sekitar 40% di antaranya menderita
depresi berat dan pernah punya pikiran untuk bunuh diri.
Dilansir
asiangrup.com,
sebuah data mencatat sebanyak 21,5% dari 100.000 orang Korea melakukan
bunuh diri. Data ini hampir sesuai dengan jumlah rata-rata yang
dikeluarkan Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD)
sebesar 11,1% per 100.000 penduduk.
Psikolog dari Universitas
Yonsei, Hwang Sang-Min, mengungkapkan orang Korea cenderung membentuk
identitas mereka sesuai pandangan orang lain terhadap dirinya.
“Mereka
mungkin menyerah dan membuat pilihan ekstrim ketika mereka tidak mampu
menunjukkan sisi terbaiknya pada orang lain. Kecenderungan ini banyak
terjadi di kalangan selebriti yang mata pencahariannya tergantung pada
popularitas mereka,” ungkapnya.
Selain itu, mereka juga memiliki
konsep Han, yaitu bersikap diam dan berusaha tabah walau dalam keadaan
marah. “Percaya atau tidak, negara Korea ternyata memiliki tingkat bunuh
diri tertinggi di dunia,” tambahnya.
Pekerjaan sebagai selebritas
yang lekat dengan urusan pencitraan atau popularitas membuat konsep Han
jadi berat dilaksanakan. Terutama ketika mereka tengah menghadapi
situasi buruk. Di saat mereka tak lagi mampu menunjukkan
citra baik dan tenang, mereka cenderung frustrasi, menyerah, dan mengambil pilihan drastis, salah satunya bunuh diri.
Faktor agama pun memegang peran. Hampir setengah penduduk Korea enggak memiliki agama, sehingga ketika mereka mengalami
depresi,
penghargaan terhadap nilai kehidupan pun rendah. Di sisi lain,
kepercayaan terhadap konsep reinkarnasi juga membuat orang Korea
terdorong untuk mengakhiri hidup mereka dan menjalani kehidupan baru
yang mungkin lebih baik dari sekarang.
Budaya di Korea Selatan turut memicu tingginya angka bunuh diri di
negara itu, terutama di kalangan artis. Budaya Korea yang cenderung
tertutup juga membuat para selebritas itu malu jika ketahuan publik saat
pergi ke konseling atau sedang mengalami depresi.
“Tiga tahun
lalu, seorang penyanyi di agensi kami menunjukkan gejala depresi. Dia
menolak keluar rumah karena dirinya sedang digosipkan di internet. Dia
juga tidak mau mendapat bantuan psikiater karena takut hal itu akan
menciptakan lebih banyak gosip tentangnya,” kata seorang CEO agensi
artis yang enggan disebutkan namanya.
Yang mengkhawatirkan,
banyaknya kasus bunuh diri di kalangan selebritas menimbulkan
kecenderungan serupa di kalangan artis sendiri dan penggemar mereka.
Setelah aktris Lee Eun Joo meninggal bunuh diri pada 2005, tingkat bunuh
diri di kalangan industri hiburan Korea meningkat tajam. Masalah yang
lebih besar muncul ketika dampak bunuh diri selebriti ini juga menimpa
penggemarnya.
“Ketika artis terkenal bunuh diri, orang yang
biasanya mengidolakan mereka jadi tidak punya alasan untuk hidup. Karena
itu mereka ikut merenggut nyawa mereka sendiri Ketika seorang
selebritas bunuh diri. Pemikiran semacam itu menyebar dan benar-benar
meningkatkan angka bunuh diri di Korea. Itulah mengapa fenomena artis
bunuh diri lebih mengkhawatirkan,” kata Oh Kangsub, seorang psikiater di
RS Kanbuk Samsung dilansir
asiangrup.com, belum lama ini.
Sebagai
langkah antisipasi, pemerintah Korea gencar menggalakkan program
konseling di banyak rumah sakit untuk membantu para warga yang depresi.
Meski tidak ada data statistik yang akurat, selebritis Korea tampaknya
lebih rentan untuk bunuh diri dibanding artis-artis Amerika, Eropa, atau
Jepang.