Tips dan Trik Recovery Data Hilang atau Hard-Disk Rusak
Hard-disk Anda tiba-tiba tak terdeteksi oleh windows? Partisi hard-disk tiba rusak? Mati listrik lalu komputer tiba-tiba tidak bisa booting? Komputer terkena Virus yang kuat hingga tak bisa hidup? Tidak perlu panik! Saya punya solusinya untuk mengembalikan data-data penting Anda. Solusi ini telah saya coba berkali-kali dan sudah terbukti dapat menyelamatkan 30 Gb data saya (dokumen, musik, video, program, dll) dan data-data penelitian banyak teman sewaktu saya kuliah s1 dulu.Sebelum kita melangkah ke bahasan teknisnya, saya harus tegaskan dulu bahwa kerusakan hard-disk yang dapat direcovery hanya kerusakan yang tidak disebabkan oleh cacat fisik pada hard-disk! seperti karena hilangnya tabel partisi hard-disk dan lain-lain yang mengharuskan hard-disk diformat ulang. Adapun kerusakan yang bersifat fisik seperti terbakar, pecah, penyok dan sebagainya sebenarnya masih memungkinkan untuk diperbaiki selama yang rusak bukan piringan datanya, hanya saja untuk melakukannya butuh komponen pengganti yang sama persis dengan komponen yang rusak dan ini jelas sangat sulit, bahkan dapat dikata hampir mustahil bagi orang-orang kebanyakan.Di luar negeri, ada perusahaan-perusahaan besar yang khusus menangani masalah recovery data ini. Mereka mengklaim dapat merecovery hard-disk yang terbakar, penyok, jatuh dari pesawat dan lain-lain. Mereka mematok harga yang sangat mahal untuk itu karena memang selain kejelian dan ketelatenan, juga dibutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk menemukan komponen hard-disk yang sama persis dari berbagai merek dan keluaran.
Oke, karena pertimbangan di atas, saya hanya akan membahas tips dan trik recovery hard-disk yang dapat dilakukan sendiri dan tidak butuh biaya mahal, bahkan GRATIS bila semuanya anda kerjakan sendiri meskipun, sebenarnya ini adalah tips yang sangat mahal dan bisa mendatangkan banyak uang karena jasa Anda merecovery data penting yang hilang. Yang penting dari tips ini hanyalah software yang tepat dan ketelatenan. Itu adalah dua syarat mutlak yang harus dimiliki.
Langsung saja, berikut ini adalah hal-hal yang wajib diperhatikan sebelum memulai dan sewaktu recovery data, jangan melewatkan satu pun:
- Jangan format hard-disk dulu!
Meskipun secara teoritis hard-disk bisa dibilang rusak karena tak
terdeteksi windows, namun itu tak berarti data di dalamnya ikut rusak.
Selama hard-disk masih bisa dikenali oleh bios, maka biasanya semua
masih aman dan anda bisa sedikit santai.
Tindakan format justru menghancurkan data Anda. Meskipun sebenarnya dengan tips yang akan diulas ini hard-disk yang telah diformat masih bisa direcover datanya, tapi kemungkinan data selamat tidak bisa dijamin. - Jangan biarkan hard-disk Anda ditangani oleh yang tidak tepat! Meskipun di sekitar anda banyak tukang reparasi komputer, jangan sembarangan menyerahkan urusan hard-disk bila ingin data selamat. Kebanyakan tukang reparasi tidak mau ribet dengan data, yang mereka mau (atau mungkin yang mereka bisa) hanya membuat komputer Anda hidup lagi secepatnya. Akhirnya, mereka akan bilang: “Wah… gak bisa mas. Yang seperti ini harus diformat dulu baru bisa jalan lagi. Datanya sudah hilang!“. Jawaban seperti ini terdengar tidak asing bukan?
- Jangan pernah merecovery data ke partisi yang sama dengan data yang direcovery!. Langkah ini bisa jadi langkah bunuh diri karena data yang harusnya orisinil bisa ditindih dengan data yang masih belum jelas kualitasnya. Jadi, siapkan partisi lain atau lebih bagus lagi hard-disk lain atau flash disk.
- Usahakan untuk memakai komputer lain untuk recovery.
Caranya, sambungkan hard-disk yang rusak (tapi masih terdeteksi bios)
dengan komputer sehat. Install software recovery di komputer yang sehat.
- Bila terpaksa memakai satu komputer saja, maka usahakan booting dari hard-disk yang sehat untuk kegiatan recovery.
- Bila hanya ada satu hard-disk saja, maka usahakan booting dari partisi yang sehat bila ada. Sekedar tips tambahan, saya selalu menginstall satu sistem operasi di tiap partisi yang saya punya untuk back-up dan recovery tatkala timbul masalah tak terduga. Ini memungkinkan saya untuk mengakses data dari beberapa jalur berbeda.
- Bila hanya ada satu
partisi saja atau tak ada partisi yang bootable, maka terpaksa Anda
harus mengikhlaskan sebagian kecil data Anda untuk beresiko hilangkarena
bagaimanapun, dibutuhkan windows yang hidup untuk melakukan recovery.
Caranya instalasi windows di hard-disk yang ingin direcovery tidak bisa
sembarangan, tapi ada triknya tersendiri:
- Pertama,
format sebagian kecil saja dari daerah awal di hard-disk sekedar muat
untuk windows dan data recovery Anda. Biasanya, ukuran instalasi
windows XP hanya butuh 2 GB saja. Anda kira-kirakan sendiri berapa
ukuran yang anda butuhkan dengan memperkirakan ukuran data Anda. Jangan
memformat area yang terlalu besar karena takut area tempat data Anda
tersimpan ikut terformat.
Dalam keadaan darurat, sebaiknya jangan memikirkan data yang kurang penting seperti film, musik atau gambar-gambar umum yang semuanya bisa dicari lagi. Pilih file yang sangat penting saja.
Untuk cara formatnya, insya Allah saya bahas dalam posting yang lain karena agak panjang dan detail. Untuk saat ini, saya asumsikan Anda sudah bisa melakukannya karena kalau belum bisa, maka kecil sekali kemungkinan Anda mau membaca tulisan ini. Betul bukan?
- Kedua, install windows pada tempat yang disediakan tadi dan lakukan recoverynya.
- Pertama,
format sebagian kecil saja dari daerah awal di hard-disk sekedar muat
untuk windows dan data recovery Anda. Biasanya, ukuran instalasi
windows XP hanya butuh 2 GB saja. Anda kira-kirakan sendiri berapa
ukuran yang anda butuhkan dengan memperkirakan ukuran data Anda. Jangan
memformat area yang terlalu besar karena takut area tempat data Anda
tersimpan ikut terformat.
- Nama file bisa saja berubah!. Ketika nanti telah selesai dilakukan scanning oleh software recovery, maka akan muncul banyak nama file. File yang anda cari bisa saja berubah namanya menjadi angka-angka dan kode-kode. Biasanya yang seperti ini terjadi tatkala rusaknya parah. Jadi, perluas perhatian Anda pada ekstensi filenya, bukan hanya pada nama filenya. Dalam langkah ini penting sekali untuk mengira-ngira berapa besar ukuran file yang dicari dan tanggal modifikasi file agar tidak perlu mengecek seluruh file yang jumlahnya ribuan itu.
- Perhatikan juga file-file back-up!. Bila Anda tidak dapat menemukan nama file yang dicari dan sudah mengecek file yang se-ekstensi, maka jangan putus asa dulu, siapa tahu ada back-upnya. Contoh: Anda mau mencari file .doc (Dokumen Microsoft Word) tapi tidak ketemu juga, maka perhatikan juga ekstensi .bak (Ekstensi file backup yang sengaja Anda buat lewat setting back-up) dan .wbk (Ekstensi file backup yang tanpa sengaja anda buat. File dengan ekstensi ini digunakan oleh Microsoft Word sewaktu Anda mengedit file .doc. Biasanya file seperti ini akan langsung hilang tatkala aplikasi Microsoft Word ditutup, namum biasanya bekasnya masih tersimpan dalam hard-disk). Langkah ini biasanya jarang sekali diperhatikan meskipun sangat penting. Dulu file penelitian penting milik seorang teman lama bisa saya selamatkan dengan langkah ini.
- Semakin lama datanya ada di hard-disk, maka semakin besar kemungkinan anda menyelamatkannya. Ini berarti data-data terbaru kecil kemungkinan bisa selamat secara utuh. Dari pengalaman, biasanya data .doc yang terecovery adalah versi data beberapa jam atau minimal yang sehari sebelum hard-disk rusak. Jadi, jika anda mempunyai dokumen 10 halaman sudah beberapa lama lalu anda menambahkan 2 halaman lagi pada dokumen tersebut lalu hard-disknya rusak, maka kemungkinan yang selamat hanyalah yang 10 halaman itu saja.
- Install software recovery. Ada banyak software recovery data yang
tersedia di pasaran. Kebanyakan harganya mahal. Ada juga yang gratis
tapi kebanyakan software recovery gratisan tidak hebat dan banyak gagal
kecuali untuk kasus-kasus kerusakan ringan saja. Tapi, sudah jadi
komitmen SitusWahab untuk menyajikan software hebat tapi gratis atau digratiskan . Untuk soal recovery, yang saya sarankan adalah R-Studio. Saya pernah memformat flash disk hingga 10 kali kemudian melihat apakah masih ada jejak data yang selamat dengan R-Studio ini dan hasilnya, ternyata masih ada 1 data selamat. Hebat bukan?
Bagaimana mendapatkan R-Studio yang Full Version? Gampaaang….., Link download dan ulasannya akan saya sajikan di Resensi Sotfware dalam waktu dekat. Untuk sekarang, jari jemari saya sudah hampir keriting karena menulis tips dan trik panjang ini. - Lakukan Scanning dari awal hard-disk hingga akhir. Semakin besar ukuran hard-disk maka semakin melelahkan pekerjaan recovery ini.
- Cari dan Recover file yang diyakini atau minimal dicurigai sebagai
file yang Anda cari. Biasanya ada banyak versi, jadi cek saja seluruh
versinya hingga dapat yang anda harapkan. Ingat-ingat tips yang saya
sebutkan di atas.
Catatan: Bila software yang Anda pakai tidak menampilkan banyak versi, itu berarti kemampuan software itu terbatas. Pakai saja R-Studio. (hah…. seandainya orang-orang pembuat R-Studio tau tulisan ini mungkin saya dapat bayaran. hehehe…) - Bila data itu bukan milik Anda, maka MINTALAH BAYARAN yang layak! hehehe….. Anda layak dapat bayaran untuk recovery karena ini bukan perkara mudah yang bisa diselesaikan dalam waktu beberapa jam saja bila kasusnya parah dan hard-disknya besar.
0 comments:
Post a Comment